Jumat, 06 Juni 2008


Pengesahan SD Lab UM Sebagai Sekolah Nasional Bertaraf Internasional
SD LABORATORIUM Universitas Negeri Malang adalah pelopor sekolah berstandar internasional untuk jenjang sekolah dasar. Jauh hari sebelum PP No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen disahkan, SD Laboratorium UM telah mengawali merintis pendidikan internasional dengan membuka kelas internasional.
Hingga 5 Juli 2007 lalu, SD Lab UM mendapat penobatan sebagai International Center (Pusat Pendidikan dan Ujian Internasional) dari University of Cambridge International Examination of (CIE). Universitas Cambridge, London sendiri merupakan peringkat tiga universitas terbaik dunia.
Penobatan ini sekaligus memberi pengakuan dan lisensi untuk penyelenggaraan kelas internasional untuk tiga maple (Bahasa Inggris, Matematika dan Sains) pada tingkat primary school (SD) dan lower secondary school (SMP). Dengan fungsi ini pula, SD Laboratorium UM bisa menjadi sekolah satu atap yang memberikan pelayanan pendidikan 9 tahun (SD-SMP) dalam satu lokasi.
Kepala sekolah SD Laboratorium UM , Drs. Suprihadi Saputro S.Pd, M.Pd menjelaskan , di kelas internasional ini pihaknya mengembangkan bahasa inggris aktif sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran. Untuk ujian evaluasi dilakukan dengan standard internasional dengan menggunakan instrument soal-soal ujian dari Universitas Cambridge secara on-line melalui internet.
Bahkan, mengutip pernyataan Chief Executive CIE, Suprihadi menjelaskan, sebagai pusat pendidikan dan sertifikasi internasional, SD Lab UM juga mengadakan dan memfasilitasi ujian kualifikasi internasional bagi siswa lain di Indonesia yang ingin mendapatkan sertifikasi akademik yang diakui dan bisa diterima secara internasional.
Pengakuan sebagai pusat pendidikan internasional bukan tanpa usaha sama sekali. Proses dan media pembelajaran serta dukungan sarpras dari SD lab UM telah memenuhi standarnisasi pelayanan pendidikan Internasional Universitas Cambridge. Di SD Lab UM telah dikembangkan model pendidikan akselerasi, pelayanan belajar indiviidual, dan mastery learning (belajar berdasarkan penguasaan) melalui modul per-unit.
Model pembelajaran dan pendidikan semacam ini berimpilkasi pedagogis menumbuhkan kemandirian anak, merangsang minat membaca dan menguasai bahan ajar, serta motivasi mencari referensi sebanyak-banyaknya.
Karena itu pula di SD lab UM mengembangkan sistem belajar siswa berkelanjutan dan memfungsikan 2 guru di setiap kelas.Sedangkan sarana pembelajaran yang harus dipenuhi di SD Lab UM adalah full multimedia yang terhubung secara on-line di setiap kelas. Bahan ajar wajib yang digunakan semuanya merupakan referensi Universitas Cambridge atau negara lain yang berbahasa inggris.
Standarnisasi tenaga pendidik tidak luput dari perhatian SD yang memiliki kelompok sadar lingkungan anggota LSM dunia ini. Semua guru kelas internasional SD Lab UM harus disertifikasi oleh Universitas Cambridge. Dalam kaitan ini semua guiru haris mampu membuat portofolio mengajar dan membuat modul pembelajaran serta kreatif dalam mengajar.
Dengan dukungan penuh pihak UM, SD Lab UM berkomitmen menjadi sekolah rujukan bagi SD lokal maupun daerah lain. Bentuk komitmen ini bisa diwujudkan dengan memberi akses dan fasilitasis kepada SD lain untuk bisa mengikuti dan memanfaatkan program dan sertifikasi pendidikan internasional bagi siswa ataupun guru.
Untuk itu pada tanggal 18 Agustus 2007 SD lab UM diresmikan sebagai Sekolah Nasional Bertaraf Internasional yang ditandai dengan penandatangan prasasti pendidikan dasar laboratorium oleh kepala sekolah SD Lab UM Drs. Suprihadi Saputra, Rektor UM Prof Dr. H. Suparno dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dr. H. Shofwan SH. MSi.
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

  • Sejarah SD Lab UM

  • Prof Soepartinah Pakasi MA adalah pendiri SD Laboratorium IKIP Malang di tahun 1960-an. Sekolah ini terkenal dengan beberapa pendekatan pembelajarannya. Diantaranya adalah metode membaca permulaan dengan nama metode membaca aan iin. Sistem pengelompokan anak berdasar kemampuan, menyebabkan motivasi anak untuk kompetesi di antara anak sangat tinggi. Pembelajaran sain dilakukan melalui pendekatan kontektual dengan metode inkuiri membuat pemahaman anak tinggi dan pembelajaran menjadi hidup. Independent studi yang diterapkan, merangsang tumbuhnya prakarsa anak untuk berkreasi dalam menemukan aktivitas belajar bagi dirinya sendiri.

  • Sekolah Laboratorium IKIP Malang Soepartinah Pakasi di jaman pemerintahan orde baru dijadikan pilot proyek dengan nama baru PPSP ( Proyek Perintis Sekolah Pembangunan). PPSP menerapkan pendekatan belajar tuntas dengan sistem pembelajaran berbasis modul. Dengan pendekatan baru tersebut, akselerasi belajar siswa dapat difasilitasi, sehingga terjadi efisiensi waktu belajar. Masa studi siswa untuk menyelesaikan SD dan SMP hanya membutuhkan waktu 8 tahun. Struktur pendidikan di PPSP adalah 5 - 3, dengan alokasi waktu 5 tahun untuk menyelesaikan SD dan 3 tahun untuk penyelesaian studi di jenjang SMP.

  • Bersamaan berakhirnya masa berlakunya proyek pembaharuan pendidikan dari pemerintah, berakhir pula riwayat dan eksistensi PPSP beserta seluruh sistem manajemen yang pernah dikembangkan di sekolah ini. Berkenaan dengan berakhirnya PPSP. Dan terbitnya peraturan pemerintah yang tidak mengijinkan perguruan tinggi mengelola sekolah, MAKA SD PPSP IKIP Malang PENGELOLAANNYA diserahkan kepada Departemen pendidikan dan kebudayaan. dibawah kordinasi langsung Depdikbud Jawa Timur DG NAMA SDN Percobaan. meski demikian fisik gedung SD PPSP tetap milik Universitas negeri malang

  • Sementara untuk melanjutkan sistem manajemen sekolah dan sistem pembelajaran Sekolah dasar laboratorium IKIP Malang yang pernah dirintis Prof Soepartinah Pakasi MA, dan Mastery learning yang berbasis modul, di masa PPSP, atas prakarsa Dharma Wanita IKIP Malang , maka pada tanggal 17 Juli 1986 didirikan kembali sekolah laboratorium IKIP Malang dengan nama SD Dharma Wanita IKIP Malang. Sekolah ini mengemban misi untuk menghidupkan kembali sekolah laboratorium IKIP Malang dan melanjutkan keberhasilan sistem manajemen dan pembelajaran SD Laboratorium IKIP Malang yang digagas Ibu Pakasi, maupun continous progress SD PPSP

  • Sekolah dasar Laboratorium yang di awal berdirinya bernama SD Dharma Wanita IKIP Malang tersebut, di masa rektor Prof. Nuril Huda MA, pada tahun 1997 secara resmi berganti nama Sekolah Dasar Laboratorium IKIP Malang. Dengan nama baru itu, pengelolaan SD Laboratorium berada langsung dibawah kordinasi manajemen IKIP Malang melalui UPT Pengembang Sekolah Laboratorium. Tahun 1999/2000, Seiring perubahan ikip malang menjadi universitas negeri malang, maka SD Lab IKIP Malang menjadi SD Laboratorium Universitas Negeri Malang

  • Melalui perjalanannya yang panjang, Sekolah Dasar Laboratoium Universitas Negeri sejak tahun 2001 dibawah kepemimpinan Drs Suprihadi Saputro S.Pd, M.Pd, mengembangkan sistem manajemen sekolah yang berbasis kompetensi dan sistem pembelajarannya dengan pendekatan mastery learning dan continous progress.

  • Pembelajaran individual melalui modul dan inedependent study. yang diberlakukan saat ini, Sekolah Dasar laboratorium telah berhasil meningkatkan efisiensi pendidikannya. Model akselerasi alamiah yang dikembangkan memberi peluang bagi siswa yang kecepatan belajarnya tinggi untuk menyelesaikan pendidikan SD-nya hanya dengan waktu 5 tahun. Pendekatan Individual yang dijalankan telah mengubah paradigma anak tentang hahekat belajar.

  • Tahun 2005 sekolah ini mengembangkankan diri menjadi sekolah nasional bertaraf International. Untuk itu, menjalin kerjasama dengan Cambridge University International Examination (CIE) Tanggal 22 April 2007, bersamaan dengan peringatan Hari Bumi se-Dunia, SD Laboratorium dikembangkan dan di resmikan oleh Rektor UM Prof Dr. H. Suparno menjadi Pendidikan Dasar Sembilan Tahun di bawah pengelolaan satu atap One School One Director Pada Juni 2007 SD Laboratorium terakreditasi sebagai satu-satunya Centre of Primary Program University of Cambridge International Examination di Indonesia

______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

Workshop Lingkungan Hidup Untuk Sekolah Dasar di Kota Malang

Klub Tunas Hijau bersama Perum Jasa Tirta I Malang dan ESP-USAID (Environmental Services Program) menggelar Workshop Lingkungan Hidup untuk Sekolah Dasar di Kota Malang pada Minggu, 25 Desember 2005 pukul 08.00 – 16.30 wib. Workshop ini dilaksanakan di SD Laboratorium UM Malang.

Tidak kurang 100 orang siswa dan guru dari 15 SD di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang mengikuti workshop tersebut. Sementara project director workshop ini ialah Runner Up 2 Putri Lingkungan Hidup 2005 Nadya Noor Azalia, siswa kelas 6 SD Laboratorium Malang.

Melalui workshop ini, para siswa diajak untuk memahami fenomena lingkungan hidup di sekitar, menerapkan pola konsumsi ramah lingkungan, memahami mengapa orang membuang sampah sembarangan dan dampaknya bagi lingkungan sekitar, dan memulai perilaku ramah lingkungan yang dapat dilalukan di rumah dan sekolah mulai dari diri sendiri. Peserta juga diajak membuat kompos dan hutan sekolah. Mengingat, setiap perwakilan sekolah peserta mendapat bantuan bibit pohon berbuah dan komposter gratis untuk diterapkan di sekolah masing-masing.

Ibu Walikota Malang, Ny. Peni Suparto berkesempatan untuk hadir dan berdialog dengan peserta workshop. Pada kesempatan tersebut, Ny. Peni Puparto mendorong agar siswa pesertaworkshop tersebut dapat meniru apa yang telah dilakukan oleh Nadya Noor Azalia (10 tahun). ”Meski Nadya masih berusia 10 tahun, tapi dia telah memulai sesuatu yang nyata untuk perbaikan lingkungan hidup. Sudah sepatutnya anak-anak lain menirukan apa yang telah dilakukan oleh Nadya,” kata Ny. Peni Suparto.(*)

__________________________________________________________________________________________________

__________________________________________________________________________________________________

Pawai Mengusung Replika Setetes Air Buat halaman ini dalam format PDF Cetak halaman ini Kirim halaman ini melalui E-mail
Thursday, 22 March 2007
Malang
Kamis (22/3) kemarin, dunia memperingati dan merayakan hari air. Di SD Laboratorium UM Kota Malang, Jl Bogor, para siswa merayakannya dengan melakukan pawai dan workshop bertema "Setetes Air Seribu Kehidupan." Bagaimana suasannya?

Mulai pukul 09.00 WIB, puluhan siswa berseragam putih biru terlihat berkumpul di Jl Bogor. Diantara mereka terlihat sedang membawa poster dan salah satunya replika setetes air dari kertas yang diusung diatas tandu. Selanjutnya siswa-siswi yang berasal dari SD Laboratorium UM itu mulai melakukan pawai melewati Jl Bogor, Jl Veteran dan kembali lagi ke Jl Bogor. Di sepanjang jalan, mereka mengacung-acungkan poster yang berisi tentang pentingnya melakukan penghematan dan penyelamatan air.

"Ayo, kita hemat air. Jangan buang air sia-sia," teriak mereka di sepanjang rute pawai.
Usai pawai yang diikuti oleh siswa mulai dari kelas I hingga kelas VII ( satu SMP) itu, mereka kembali masuk ke sekolah. Kemudian melanjutkan acara dengan melakukan workshop lingkungan hidup tentang air. Dibantu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tunas Hijau dari Kota Surabaya dan LSM Nadya Women Center dari Kota Malang, mereka menampilkan slide tentang air. Mulai dari apa, fungsi dan permasalahan lingkungan yang berhubungan dengan air.

Peserta yang berjumlah 200 orang itu semuanya adalah siswa-siswi dari kelas VI hingga VII. Yang mempresentasikan adalah empat orang siswa, masing-masing Graha Nurdian, siswa kelas VII, Mumtaza Noor Ashila, kelas V, Riska Alya Putri dan Vreegal Yuldan Albarit, keduanya siswa kelas IV.
Salah satu peserta yang ikut workshop, Tasya, siswa kelas V, ketika ditanya mengaku paham apa yang disampaikan oleh keempat rekannya. "Dari situ, kita disuruh untuk hemat air.

Dengan mandi tidak pakai shower dan tidak membuang air bersih, yang meskipun tinggal sedikit harus disimpan atau dipakai, jangan dibuang," kata Tasya.

Disela workshop, siswa kelas I hingga III juga melakukan kegiatan Enviro Game. Yaitu permainan ular tangga lingkungan raksasa. Sebagai bidaknya adalah anak-anak itu sendiri.

Kepala Sekolah SD Lab UM, Drs Suprihadi Saputro MPd, mengungkapkan bila kesadaran pada lingkungan telah diajarkan kepada siswa-siswi SD Lab UM sejak dini. "Bahkan sejak kelas I, mereka telah kami masukkan dalam klub Darling (Sadar Lingkungan), yang memiliki kegiatan kepedulian pada lingkungan. Tak hanya itu, dari kegiatan tersebut, empat siswa kami yang presentasi di Workshop tadi akan pergi ke Perth, Australia," ungkap Suprihadi.
Kepergian keempat siswa tersebut adalah mewakili Indonesia dalam konferensi yang digelar oleh pemerintah Australia pada awal Mei mendatang dengan tema Climate Change.



1 komentar:

zarekbachicha mengatakan...

Play casino slots at blackjack online | Dr. Dr.MCD
The Blackjack 전주 출장샵 Online 경기도 출장마사지 Blackjack is a variant of 진주 출장안마 the 포천 출장마사지 classic five-card poker game. The player takes turns placing 울산광역 출장마사지 a card face down and taking